Kamis, 12 Maret 2015


Asal Usul Sejarah Arema Indonesia


ASAL USUL SEJARAH AREMA INDONESIA
Nama Arema Pada Masa Kerajaan
Nama Arema adalah legenda Malang.
Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut,
yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara.
Prestasi Kebo Arema gilang gemilang.
Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat.
Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis kitab Negarakretagama.
Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara.
Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi.
Kemudian bisa menguasai Selat Malaka.
Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam.
Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.

Nama Arema Di dekade 80'an
Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema.
Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema.
Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Malang.
Arema adalah akronim dari Arek Malang.
Arema kemudian menjelma menjadi semacam "subkultur" dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang.
Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga.
Selain tinju, sepak bola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek malang menunjukkan reputasinya.
Sehingga kelahiran tim sepak bola Arema adalah sebuah keniscayaan.

ASAL USUL BERDIRINYA AREMA
(Arema Football Club/Persatuan Sepak Bola Arema nama resminya)
lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang.
Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah magnet bagi arek Malang.
Stadion Gajayana –home base klub pemerintah itu– selalu disesaki penonton.
Dimana posisi Arema waktu itu?
Yang pasti, klub itu belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola.
Ia masih jadi sebuah “utopia”.

Adalah Acub Zaenal mantan Gubernur Irian Jaya ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub Perkesa 78.
Jasa “Sang Jenderal” tidak terlepas dari peran Ovan Tobing, humas Persema saat itu.
“Saya masih ingat, waktu itu Pak Acub Zainal saya undang ke Stadion Gajayana ketika Persema lawan Perseden Denpasar,” ujar Ovan.
Melihat penonon membludak, Acub yang kala itu menjadi Administratur Galatama lantas mencetuskan keinginan mendirikan klub galatama.
“You bikin saja (klub) Galatama di Malang,” kata Ovan menirukan ucapan Acub.

Beberapa hari setelah itu,
Ir Lucky Acub Zaenal –putra Mayjen TNI (purn) Acub Zaenal–
mendatangi Ovan di rumahnya, Jl. Gajahmada 15. Ia diantar Dice Dirgantara yang sebelumnya sudah kenal dengan dirinya.
“Waktu itu Lucky masih suka tinju dan otomotif,” katanya.
Dari pembicaraan itu, Ovan menegaskan kalau dirinya tidak punya dana untuk membentuk klub galatama.
“Saya hanya punya pemain,” ujarnya.
Maka dipertemukanlah Lucky dengan Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.

Berkat hubungan baik antara Dirk dengan wartawan olahraga di Malang, khususnya sepakbola,
maka SIWO PWI Malang mengadakan seminar sehari untuk melihat
"sudah saatnyakah Kota Malang memiliki klub Galatama?"
Drs. Heruyogi sebagai Ketua SIWO dan Drs. Bambang Bes (Sekretaris SIWO) menggelar seminar itu di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep Kota Malang.
Temanya
"Klub Galatama dan Kota Malang",
dengan nara sumber al; Bp. Acub Zainal (Administratur Galatama),
dari Pengda PSSI Jatim, Komda PSSI Kota Malang, Dr. Ubud Salim, MA.
Acara itu dibuka Bp Walikota Tom Uripan (Alm).
Hasil atau rekomendasi yang didapatkan dari seminar:
Kota Malang dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatana yang professional.

Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema.
Namun nama itu tidak bisa langgeng.
Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86.
Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.

Dari sinilah, Acub Zaenal dan Lucky lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive.
Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH–almarhum–No 58.
“Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus,” ujar Ovan mengisahkan.

Hanya saja, kata Ovan, dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul.
"Agustus itu kan Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop),"imbuh Ovan.
Dari sinilah kemudian, Lucky dan, Ovan mulai mengotak-atik segala persiapan untuk mewujudkan obsesi berdirinya klub Galatama kebanggaan Malang.

PERJALANAN AREMA
PERJALANAN AREMA DI GALATAMA
Di awal keikut sertaan di Kompetisi Galatama Ovan Tobing dan Lucky Acub Zaenal mulai bekerja keras mengurus segala tetek-bengek mulai pemain, tempat penampungan (mess pemain), lapangan sampai kostum mulai diplaning.
Bahkan,gerilya mencari pemain yang dilakukan Ovan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan.
Pemain-pemain seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra Surabaya), sampai kiper Dony Latuperisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut.
Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe, juga bergabung.

Hanya saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain.
Beruntung, Lanud Bandar Udara Abdul Rachman Saleh mau membantu dan menyediakan barak prajurit Paskhas TNI AU untuk tempat penampungan pemain.
Selain barak, lapangan Pagas Abd Saleh, juga dijadikan tempat berlatih.
Praktis Maryanto dkk ditampung di barak.
“TNI-AU memberikan andil yang besar pada Arema,” papar Ovan.

Sempat ada kendala, yakni masalah dana –masalah utama yang kelak terus membelit Arema.
“Kalau memang tidak ada alternatif lain, ya papimu Luk yang harus mendanai,” jelas Ovan saat mengantarnya ke Bandara Juanda.
Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.

Prestasi klub Arema bisa dibilang seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen, hampir setiap musim kompetisi Galatama Arema F.C. tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen, namun demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjadi juara Galatama.
Dengan modal pemain-pemain handal seperti Aji Santoso, Mecky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi dan eks pelatih PSSI M Basri,
Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.

Perjalanan ARema DI LIgina (Liga Indonesia)
Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema F.C. tercatat sudah 7 kali masuk putaran kedua.
Sekali ke babak 12 besar (1996/97) dan enam kali masuk 8 besar( 1999/00, 2001, 2002, 2005, 2006,& 2007).
Walaupun berprestasi lumayan, tapi Arema tidak pernah lepas dari masalah dana.
Hampir setiap musim kompetisi masalah dana ini selalu menghantui sehingga tak heran hampir setiap musim manajemen klub selalu berganti.
Pada tahun 2003, Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim.
Hal tersebut yang kemudian membuat Arema FC diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003 meskipun pada akhirnya Arema terdegradasi ke Divisi I.
Sejak kepemilikan Arema dipegang oleh PT Bentoel Internasional Tbk, prestasi Arema semakin meningkat; 2004 juara Divisi I, 2005, dan 2006 juara Copa Indonesia, 2007 juara Piala Soeratin LRN U-18.
Pada tahun 2006 dan 2007 Arema dan Benny Dollo mendapatkan penghargaan dari Tabloid Bola sebagai tim terbaik dan Pelatih terbaik.

Perjalanan Arema Di Liga Super Indonesia
Kompetisi Liga Super Indonesia ke-1 2008-2009 Arema berada di urutan ke-10.
Dua bulan Setelah kompetisi usai tepatnya 3 Agustus 2009 di Hotel Santika Malang pemilik klub Arema, PT Bentoel Investama, Tbk melepas Arema ke kumpulan orang-orang peduli terhadap Arema (konsorsium).
Pelepasan Arema ini adalah dampak dari penjualan saham mayoritas PT Bentoel Investama, Tbk. ke British American Tobacco.
Sebelumnya ada wacana untuk menggabungkan Arema dengan Persema Malang menjadi satu, namun ditolak oleh Aremania.
Arema pada musim kompetisi 2009-10 yang ditukangi oleh Robert Rene Alberts meraih gelar Juara Liga Super Indonesia dan Runner-up Piala Indonesia.

Prestasi Yang Diraih ARema sampai Tahun 2010
* Piala GALATAMA
Runner up (1 kali ): tahun 1992
GALATAMA
Juara (1 kali ): 1992/93
* Divisi Satu
Juara (1 kali ):tahun 2004
* Piala Indonesia
Juara (2 kali): 2005, 2006
Runner up (1 kali): 2010
Liga Super Indonesia
Juara (1 kali): 2009/2010
* Piala Gubernur
Runner up (1 kali): 2008
* Piala Soeratin U-18
Juara (1 kali): 2007

Penghargaan
*Tabloid Bola Best Team Award (2 Kali): 2006, 2007

PARTISIPASI DALAM LIGA DI INDONESIA
GALATAMA
Tahun 1987/88, urutan akhir diposisi 6 (14 tim)
Tahun 1988/89, urutan akhir diposisi 8 (18 tim), Top skorer Mecky Tata (18 Gol)
Tahun 1990, Urutan akhir diposisi 4 (18 tim)
Tahun 1991/92, urutan akhir diposisi 4 (20 tim), Top Skorer SInggih Pitono (21 Gol)
Tahun 1992/93, Juara 1 (17 Tim), top SKorer Singgih Pitono (16 Gol)
Tahun 1993/94, urutan 6 (Babak Penyisihan) 17 tim dibagi menjadi 2 grup

Liga Indonesia
Liga Dunhill tahun 1994/95, berakhir dibabak penyisihan (urutan 6 dari 17 Tim)
Liga Dunhill tahun 1995/96, berakhir dibabak penyisihan (urutan 12 dari 16 Tim)
Liga Kansas tahun 1996/97, berakhir dibabak 12 Besar
Ligina tahun 1997/98, DIhentikan karena Kerusuhan
Ligina tahun 1998/99, Berakhir di babak Penyisihan (urutan 3 dari 6 tim)
Liga Bank Mandiri tahun 1999/00, Berakhir di babak 8 Besar
Liga Bank Mandiri tahun 2001, Berakhir di babak 8 Besar
Liga Bank Mandiri tahun 2002, Berakhir di babak 8 Besar
Liga Bank Mandiri tahun 2003, Berakhir di urutan 19 (22 tim) terdegradasi ke DIvisi 1
Liga PErtamina Divisi 1 tahun 2004, Juara 1 dan Masuk kembali ke liga Indonesia
Liga Djarum tahun 2005, Berakhir di babak 8 besar
Liga Djarum tahun 2006, Berakhir di babak 8 besar
Liga Djarum tahun 2007, Berakhir di babak 8 besar

Liga Super Indonesia
Tahun 2008/09, Berakhir di urutan 10
Tahun 2009/10, Juara 1
Tahun 2010/11, .....?

Liga Champions ASIA
* Kejuaraan Klub Asia 1993–94 (tidak lolos ke babak 6 besar setelah kalah agregat 3-6 dari Thai Farmers Bank Thailand)
* Liga Champions AFC 2006 (dicoret karena PSSI lalai mendaftarkan peserta AFC Champions League)
* Liga Champions AFC 2007 (gagal lolos dari babak penyisihan karena hanya menempati urutan ke-3)
* Liga Champions AFC 2011

DAFTAR PELATIH AREMA
1. Sinyo Aliandoe , dari Indonesia, melatih dari tahun 1987 - 1989
2. Andi M Teguh (Alm.) , dari Indonesia, melatih dari tahun 1989 - 1992
3. M BAsri , dari Indonesia, melatih dari tahun 1992-1993, 2000
4. Gusnul Yakin , dari Indonesia, melatih dari tahun 1993-1994, 1995-1996,1997-1998, 2003, 2008-2009
5. Halilintar Gunawan , dari Indonesia, melatih dari tahun 1994 - 1995
6. Suharno , dari Indonesia, melatih dari tahun 1996 - 1997
7. Hamid Asnan (Alm.) , dari Indonesia, melatih dari tahun 1998
8. Winarto , dari Indonesia, melatih dari tahun 1998 - 1999
9. Daniel Rukito , dari Indonesia, melatih dari tahun 2001-2002
10. Terry Weton , dari Australia, melatih dari tahun 2003
11. Henk Wullems , dari Belanda, melatih dari tahun 2003
12. Benny Dollo , dari Indonesia, melatih dari tahun 2004-2006
13. Miroslav Janu , dari Ceko, melatih dari tahun 2006-2007
14. Bambang Nurdiansyah , dari Indonesia, melatih dari tahun 2008
15. Robert Rene ALberts , dari Belanda, melatih dari tahun 2009-2010
16. Miroslav Janu , dari Ceko, melatih dari tahun 2010 - ...?

Arema Malang Menempati Stadion Kanjuruhan Malang
Arema Mempunyai Julukan Singo Edan
Mempunyai Fanatik Suporter yaitu Aremania dan Aremanita (untuk suporter wanita)

Profil Stadion Gajayana Malang


Wearemania.net - Bacalah Ini sebelum membaca ini
Stadion Gajayana merupakan stadion tertua di Jawa Timur dan merupakan salah satu stadion tertua di Indonesia. Stadion ini dibangun sekitar 1924 ketika Kota Malang masih diperintah oleh pemerintah Hindia Belanda.

Pada masa itu Stadion Gajayana dibangun bersamaan dengan pembangunan Kolam Renang Gajayana(Swembat) beserta dua lapangan sepakbola dengan biaya hampir 100.000 gulden. Pembangunan tersebut akhirnya selesai di tahun 1928(Stadion Gajayana selesai 1926).

Pada awal berdirinya Stadion Gajayana Malang hanya memiliki kapasitas sekitar 5000-10000 penonton. Namun, setelah mengalami pemugaran dan renovasi sekitar 2-3 kali stadion ini memiliki kapasitas hingga 30.000 penonton.

Pengelolaan Stadion Gajayana Malang berada di bawah Pemerintah Kota Malang lewat salah satu unitnya, Unit Pelaksana Teknis Dinas(UPTD) Stadion Gajayana.

Jika stadionnya sendiri mengalami pemugaran 2-3 kali, maka tidak terhitung perbaikan dan renovasi lapangan yang dilakukan di Stadion Gajayana. Renovasi rumput besar-besaran terjadi pada akhir tahun 2002 hingga awal tahun 2003. Dikerahkan dana sebesar 125juta rupiah untuk merombak lapangan, mulai pengerukan, penataan lapangan, dan penanaman rumput. Perbaikan yang kedua dilakukan di tahun 2008 untuk menambal kekurangan dari segi teknis lapangan.

A. Beberapa fasilitas yang terdapat di Stadion Gajayana Malang :
- Kapasitas 30ribu orang(1500 VVIP, 6000 VIP, 1500 Utama, dan sisanya ekonomi).
- Lampu penerangan 800an lux.
- Terdapat 3 pintu masuk di tribun VVIP, 4 di tribun VIP, 2 di tribun utama dan 7 di tribun ekonomi.
- Terdapat 1 pintu keluar yang dikhususkan untuk keluar masuk kendaraan berat dan bus.
- Terdapat mushola di tribun VVIP, dan ruangan yang dapat difungsikan sebagai mushola di tribun ekonomi sebelah timur.
- Terdapat beberapa gedung perkantoran di tribun sebelah timur dan barat stadion.
- Memiliki lapangan parkir yang memadai di lapangan luar sebelah timur yang terintegrasi dengan sistem parkir ticketing dengan kapasitas 100 kendaraan roda empat dan 1000 kendaraan roda dua.
- Berada dalam satu kawasan dengan pusat perbelanjaan(MOG) dan hotel bintang 4(dalam proses pembangunan).
- Jalur menuju Stadion Gajayana sedikitnya dilalui oleh 7 trayek mikrolet.
- Akses strategis ke Stasiun Kereta Api( 1km), Terminal(7 km ke Arjosari dan 10km ke Landungsari), dan sekitar 90 km ke bandara internasional(Juanda).

B. Event-event olahraga yang pernah dilaksanakan di Stadion Gajayana Malang (20 tahun terakhir)
- Divisi Utama dan Liga Super Indonesia
- Liga Primer Indonesia 2011
- Copa Indonesia 2005-2008
- Liga Champions Asia 2007
- Asian Club Championship 1993/1994
- Final Piala Suratin 1997
- Liga Sepakbola Utama/Galatama( s.d. 1994)
- Kompetisi Perserikatan(s.d. 1994)
- Piala Gubernur Jatim, dll.

C. Serba-Serbi Stadion Gajayana Malang :
1. Rekor Penonton
- 30.000 orang(Arema vs Persekabpas, Copa Indonesia 2007/2008), (Persema vs Arema, ISL 2009/2010)
- 25.000 orang(Arema vs Pelita Jaya, Liga Indonesia 1999), (Arema vs Kawasaki Frontal, Liga Champions Asia 2007)
2. Rekor pendapatan terbesar pertama untuk Arema : vs Pelita Jaya (125 juta rupiah, harga tiket ekonomi ketika itu sebesar 5000 rupiah).
D. Prakiraan perbandingan pendapatan tiket antara Stadion Gajayana Malang dengan Stadion Kanjuruhan:
Stadion Gajayana, potensi minimal
- 14500 lembar tiket ekonomi(max 20ribu lembar) @25ribu rupiah = 362,5juta rupiah
- 1500 lembar tiket Utama @40ribu rupiah = 60 juta rupiah
- 6000 lembar tiket VIP @75ribu rupiah = 450 juta rupiah
- 1500 lembar tiket VVIP @100ribu rupiah = 150 juta rupiah
Total = 1,0225Miliar(max 1,16Miliar)
Pajak = 15%(Perda no. 16 tahun 2010)

Stadion Kanjuruhan
- 30ribu lembar tiket ekonomi @25ribu rupiah = 750juta rupiah
- 2500 lembar tiket VIP @75ribu rupiah = 187,5juta rupiah
- 300 lembar VVIP @100ribu rupiah = 30juta rupiah
Total = 967,5juta rupiah
Pajak = 20%(Perda no 8 tahun 2010)
4. Stadion Gajayana Malang mendapat pemugaran di tahun 1990-1992 ketika PT Putra Arema yang dimiliki oleh pendiri Arema, Ir. Lucky Acub Zaenal memperbesar kapasitas Stadion Gajayana Malang dari 5.000 ke 17.000 penonton. Sebagian besar dana didapat dari urunan Sam Ikul dengan Nirwan D. Bakrie. Dari Sam Ikul sendiri terpaksa melego rumahnya di Jalan Besar Ijen dan beberapa mobil pribadinya untuk digunakan membiayai pemugaran Stadion Gajayana Malang.
5. Pemugaran berikutnya dilakukan pada tahun 2006-2009 bersamaan dengan proyek pembangunan Mall Olympic Garden. Kapasitas stadion ditambah dari 17.000 penonton menjadi 30.000 penonton.
6. 4 Tiang lampu penerangan stadion dibangun pada bulan April 1996-1997 dengan menelan anggaran sebesar 2 Miliar rupiah oleh Pemerintah Kota Malang saat itu. Untuk pasokan listriknya sendiri dapat mengandalkan genset yang berada di sisi luar stadion sebelah barat daya stadion.
Stadion Gajayana Malang, Dari Masa ke Masa

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcmuMjJVV2AJhhlz2ki1sURfwNr0T71UK7e6k25-qCDRY9hPQw3QYV1CWmdnfkUxRCTQAC0ti2DjE7Za6g9zTMb19enuivWvW7vFE3p5vaL4xuASd6HDj-BjoYCqJdYN8IdvrPE2cqfcI/s1600/gj_yana.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcnMurd-wk6Euww5LrrUqz9a7tp5BderTBVO-NR6Z0WzDZPAs8szU79ewC7WMoF-HS5oZW6jir9gNRI5Aq3kQxxxRIqYAi6daKjJAH8IpVD_Rur3fSQHUOCePVrfJXtY_fNlq-prCNtAU/s1600/10250890.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMQ-vlOGH3R4FG2fnxS6sVd-GUoVuZmIFRrZBYUpND9pF7UZ7b914hINaBqODpuAz-N68VWfhIiVlYSG1wdYoQ3vQ2QFINHBhtCMm37KqI5NRtDO_fSbGF6mGkrsQPoJ8ok1hH8jZeE-E/s1600/n1561959823_332486_752812.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEittkJlgbP0JJvaVQoPpYncPn8YrHSsgN4uzCcgU3Yz3DShy8J9zvkp06CKq4dkTlsyKZ1zcLUQKWaXSAJBeVo0sTECpT52mud84s4fbk8GEXLtMyprLm6xEP656xY0bOQ76RJn_EQjR9Q/s1600/n1561959823_332482_2340483.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifEie9AecOK0eV1gf6yt9XPzNx5zw_MPbb8q8Qw1mRiJY-0-m0Qul8tlrtUU1-jUFta-VpIdmVcfuKxjaFth0bbprLAC8Bh7huBF0vtWeqEEkQtlFvVgXYqBGr4cRhmmoLqrbWfhx6kKg/s1600/n1561959823_332481_6212997.jpg
Ditulis Oleh WeAremania     Minggu, 21 Agustus 2011